Jurusan Teknik Elektro

BELAJAR MENJADI PENGUSAHA SEJAK DI BANGKU KULIAH

Oleh: Jefriadi Anwar

Masa kuliah adalah masa di mana banyak mahasiswa mencari jati diri. Bisa menjadi lebih baik atau malah bertambah buruk, karena banyak mahasiswa tidak lagi dikontrol oleh orang tua mereka. Berbagai kegiatan positif maupun negatif dapat dilakukan oleh mahasiswa. Kegiatan positif dapat berupa aktifitas organisasi, seni, atau belajar berniaga. Sedangkan untuk negatif yang banyak juga menjerumuskan mahasiswa misalnya kecanduan game online, narkoba dan lainnya.
Seorang mahasiswa Teknik Elektro UIN SUSKA dapat menjadi contoh bagi mahasiswa lain tentang bagaimana mengisi masa muda dengan kegiatan positif. Ade Rahman, mahasiswa umur 22 tahun yang saat ini berada pada semester 9 tersebut sudah memiliki usaha jasa rental mobil sendiri.

Kisah Ade bermula dari warung internet (warnet) yang dikelolanya pada tahun 2009. Ketika itu Ade semester dua, dipercaya mengelola warnet milik orang tuanya.

“Sambil menyelam minum air” mungkin itu ungkapan yang cocok untuk mahasiswa ini. Selama menjaga warnet ia berusaha keras mencari uang sampingan seperti menjual pulsa, jasa instalasi laptop, instalasi warnet maupun berniaga di internet. Dengan usaha yang panjang dan kerja keras selama dua tahun lebih Ade berhasil mengumpulkan uang untuk uang muka (DP) kredit mobil baru. Selain usaha dibidang rental mobil, ia juga mulai mencari pengalaman di bidang jasa Tour & Travel.

Berbeda dengan sebagian mahasiswa, oleh Ade, mobil tersebut bukan untuk di pamer-pamerkan di kampus melainkan dijadikan pemasukan tambahan dengan cara direntalkan agar bisa menutupi angsuran bulanan mobil. Jasa rental mobil itu sudah berjalan empat bulan lebih dan hingga kini sudah ada empat orang yang bergabung dengannya. Bisnis ini memberikan keuntungan yang cukup besar kepada Ade. Dia tidak lagi bergantung uang kuliah maupun uang saku kepada orang tuanya.

Berhasil dalam segi materi dan kesibukan bisnis bukan berarti membuat prestasi akademik Ade menurun. Mahasiswa ini mengaku memang berat membagi waktu, “semester dua hingga smester lima adalah smester yang berat karena sering kecapekan pada saat kuliah diakibatkan menjaga warnet sampai larut malam” ungkapnya. Karena tidak mau terlalu jauh tertinggal materi perkuliahan dan tidak ingin lama-lama menjadi mahasiwa, ia menerapkan managemen waktu untuk menyeimbangkan antara kesibukan bisnis dengan tugas-tugas akademik. Ade bahwa sudah dua kali diberi kepercayaan menjadi asisten pratikum Elektronika, yang selalu diberikan hanya kepada mahasiswa berprestasi. Pada semester sembilan saat ini, Ade sudah mulai bimbingan proposal tugas akhir.

Proses pencarian jati diri bisa membawa generasi muda ke puncak keberhasilan atau ke lembah kehancuran. Semoga kisah Ade Rahman ini memicu banyak mahasiswa menjadi luar biasa di bidang masing-masing.

About Admin-UIN

Check Also

Riview Untuk 5 Tahun Ke Depan

Peningkatan kualitas dalam proses pemblajaran dalam perkuliahan adalah hal yang teramat penting. Berbagai cara dilakukan …

Leave a Reply