Lampu lalu lintas sangat diperlukan untuk mengatur arus kendaraan di persimpangan jalan. Di Pekanbaru, lampu lalu lintas beroperasi menggunakan listrik dari jaringan PLN, sehingga menimbulkan biaya operasional yang cukup tinggi dalam bentuk rekening listrik. Selain itu, setiap kWh listrik yang digunakan oleh lampu lalu lintas dibangkitkan dengan membakar bahan bakar fossil sehingga menimbulkan emisi gas rumah kaca.
M. Sahori, mahasiswa Jurusan Teknik Elektro mengerjakan Tugas Akhir (TA) dengan merancang sistem PLTS untuk mengoperasikan lampu lalu lintas dengan beban miniatur lampu lalu lintas dan sistem kontrolnya. Jika diterapkan di lapangan, penggunaan lampu lalu lintas bertenaga PLTS dapat menghemat energi listrik PLN sehingga dapat dialihkan ke pelanggan lain misalnya rumah penduduk.
M. Sahori menggunakan standar IEEE Guide for Array and Battery Sizing in Stand-Alone Photovoltaic (PV) systems (IEEE Std 1562-2007) dan standar IEEE Recommended Practice for Sizing Lead-Acid Batteries for Stand-Alone Photovoltaic (PV) Systems (IEEE Std 1013-2007) dalam merancang sistem PLTS. Sedangkan data intensitas cahaya matahari di Kota Pekanbaru diperoleh dari database Surface Meteorological and Solar Energy (SMSE) milik National Aeronautics and Space Administration (NASA), Amerika Serikat. Sistem kontrol lampu lalu lintas dirancang menggunakan modul DT-51 LCMS versi 2.0 dengan Mikrokontroler Atmel AT89S51, sedangkan untuk drive untuk ke bagian traffic light dan couning down menggunakan IC 4094.
Dalam mengerjakakan TA, M. Sahori dibimbing oleh Kunaifi, ST., PgDipEnSt., M.Sc. (pembimbing 1, PLTS) dan Putut Son Maria, SST. (pembimbing 2, sistem kontrol).
untuk melihat foto-foto pengujian sistem [ klik disini ]